kabarbangkabarat.com – Wali Kota Pematangsiantar dr. Susanti Dewayani, SpA, hadir dalam acara Silaturahmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematangsiantar yang bertujuan mempererat hubungan dan meningkatkan peran Alim Ulama sebagai motivator serta penjaga stabilitas di masyarakat. Acara ini berlangsung pada Rabu (11/09/2024) di Gedung MUI Pematangsiantar, Jalan Kartini.
Silaturahmi MUI Kota Pematangsiantar ini di hadiri oleh Ketua MUI Drs. H. M. Ali Lubis, Sekretaris Umum H. Akhmad Ridwansyah Putra, Dewan Pertimbangan H. Rafii Nasyir BA, H. Kusma Erizal Ginting SH, H. Sulaiman Sinaga, serta para tokoh ulama, masyarakat, agama, dan perwakilan organisasi Islam lainnya.
Pada kesempatan ini, dr. Susanti Dewayani menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat penting untuk memperkuat sinergi antara Pemkot Pematangsiantar dan DP MUI. MUI, sebagai lembaga yang berperan sentral dalam pendidikan spiritual, di harapkan dapat terus menjaga kerukunan masyarakat, khususnya di Kota Pematangsiantar, agar tetap damai dan harmonis.
Dr. Susanti menyebut, meski Pematangsiantar di kenal beragam suku, agama, ras, toleransi terjaga berkat bimbingan MUI dan kerjasama. Ia berterima kasih kepada Ketua MUI dan jajaran atas kerja keras membangun toleransi, berharap kerjasama membawa pencerahan bersama.
Dalam sambutannya, dr. Susanti juga menekankan bahwa Pemkot Pematangsiantar selalu terbuka terhadap masukan, kritik, dan saran untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama, yang menjadi bagian dari tugas MUI. Menurutnya, tantangan ke depan semakin beragam, dan di butuhkan kerjasama semua pihak untuk mewujudkan Pematangsiantar yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.
Wali Kota Pematangsiantar dr. Susanti Dewayani, SpA, hadir dalam acara Silaturahmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematangsiantar.
Susanti menyatakan bahwa Pemkot berkomitmen mendukung program peningkatan keimanan dan ketaqwaan yang di gagas DP MUI untuk kebaikan masyarakat Pematangsiantar. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan kota yang toleran dan memandang keberagaman sebagai kekuatan, bukan sumber perpecahan.
Di akhir sambutannya, dr. Susanti menekankan pentingnya peran tokoh agama, ulama, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan kemiskinan dan potensi perpecahan. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi, bekerja sama, dan memohon bantuan Allah SWT agar tantangan dapat diatasi bersama.